CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Sabtu, 13 April 2013

Hujan Asam



Hujan Asam merupakan salah satu bentuk dari pencemaran udara. Hujan asam ini memiliki sifat masam secara alami dan memiliki tingkat keasaman tertentu. Hujan asam adalah hujan dengan PH air kurang dari 5,6. Hujan asam biasanya terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat dalam polusi udara. Hal ini biasanya terjadi karena peningkatan emisi Sulfur dioksida (SO2) dan Nitrogen oksida ( NOx) di atmosfer.
Polutan asam yang dapat menyebabkan hujan adam adalah polutan bahan bakar fosil (misalnya minyak, batu bara, dll ) yang ditemukan dalam kadar tinggi dari knalpot mesin pembakaran internal ( misalnya knalpot mobil ). Hujan asam disebabkan oleh belerang ( sulfur ) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang dapat membahayakan kehidupan ikan dan tanaman.
Secara sederhana, reaksi pembentukan hujan asam sebagai berikut :
S(s) + O2 à SO2(g)
2SO2(g) + O2(g) à 2SO3(g)
SO3(g) + H2O à H2SO4(aq)
Dampak dari hujan asam antara lain :
1.      Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan sedikitnya spesies yang bertahan. Hal ini dapat mengganggu proses rantai makanan, yang secara signifikan dapat berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem.
2.      Hujan asam yang berada di dalam tanah akan menyapu kandungan zat hara, hujan asam tersebut juga akan melepaskan zat kimia beracun yang akan bercampur di dalam zat hara. Apabila zat hara diserap oleh tumbuhan akan menghambat pertumbuhan dan mempercepat daun berguguran.
3.      Kadar SO2 yang tinggi di hutan menyebabkan noda putih pada permukaan daun, jika hal itu terjadi dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan kematian tumbuhan tersebut. Spesies hewan tanah yang mikroskopis akan langsung mati saat PH tanah meningkat karena sifat hewan mikroskopis adalah sangat spesifik dan rentan terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim.
4.      Hujan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasir besi, marmer, batu pada dinding beton serta logam. Ancaman serius juga dapat terjadi pada bangunan tua seperti candid an patung. Hujan asam dapat merusak batuan sebab akan melarutkan kalsium karbonat dan meninggalkan Kristal pada batuan yang telah menguap. Seperti halnya sifat Kristal, semakin banyak akan merusak batuan.
5.      Apabila kandungan asam dalam hujan asam tinggi, dapat menimbulkan penyakit, seperti gatal-gatal dan kulit melepuh pada manusia.
Sumber utama gas sulfur dan nitrogen adalah pembakaran batubara, peleburan biji sulfide dan pembakaran bahan bakar. Batubara dan bahan bakar fosil masih menjadi sumber energy utama bagi masyarakat dunia sehingga sulit untuk mencegah terjadinya hujan asam. Namun kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hujan asam dengan :
1.      memasang filter polusi di setiap pabrik-pabrik, serta mengurangi kendaraan yang menghasilkan asap.
2.      Penurunan emisi gas Sulfur dan Nitrogen dengan menggunakan pengubah katalitik ( perubah gas bahaya menjadi gas tidak berbahaya ) dengan system pembuangan knalpot.
3.      Pemisahan sulfur dari batubara dengan metode filtrasi minyak.
4.      Pengeluaran gas sulfur secara kimia dari gas buangan dengan mengumpulkan basa ( missal kalsium hidroksida ) untuk menetralkan gas asam.
5.      Tidak berlebihan menggunakan kendaraan yang mengeluarkan polusi.
6.      Tidak membuang sampah sembarangan dan menanam pohon ( reboisasi ).

0 komentar:

Posting Komentar